LOGO

LOGO

LOGO

SMANDA HARAPANKU
Hari ini seperti biasanya aku akan berangkat ke sekolahku, menjalankan kewajibanku untuk mencari ilmu, dan menebus cita-citaku yang terus memompa semangatku untuk menuntut ilmu. Letaknya agak jauh dari rumahku, keringat yang membasahi pundaku menjadi bukti kesungguhanku menuntut ilmu dengan sepeda tuaku. Sekarang, aku sudah berada di depan gerbang kebanggaan sekolahku, senyumku menjadi penghormatanku terhadap tulisan SMA Negeriku yang seolah menyambutku. Bahkan setiap pengorbananku berangkat sekolah menjadi pertaruhan hidup dan matiku disaat aku mengayuh sepedaku di jalan yang sulit di tempuh rasanya. SMA Negeri 2 Kebumen namanya, letaknya di jalan Cincin Kota No. 28, Karangsari Kebumen. Aku sudah membulatkan tekadku untuk bersekolah di sini, di samping fasilitas yang tak di ragukan lagi aku dengar juga SMA ini banyak menghantarkan muridnya sukses dan mencetak pribadi yang luhur berdasarkan iman dan taqwa kepada Tuhan YME, Unggul dalam prestasi, Apresiasi seni yang tinggi, Sains dan teknologi yang menandai sesuai dengan visi sekolahku tercinta ini. Aku berasal dari keluarga yang biasa saja, Ayahku hanya seorang wiraswasta, dan ibu hanya ibu rumah tangga. Pernah dulu ayah menanyaiku tentang apa cita-citaku, lalu akupun menjawabnya dengan lantang, “Aku ingin jadi presiden yah, danmembahagiakan ayah dan ibu” sampai saat ini masih sangat jelas di pikiranku. Lalu bagaimana impianku bisa kucapai? Menjadi seorang presiden, dan membahagiakan ayah dan ibuku, satu-satunya yang menjadi harapanku adalah sekolahku. Ayah, ibu aku janji akan membahagiakan kalian kelak nanti, aku akan belajar dengan giat di sekolahku yang ku banggakan ini, mengubah seorang remaja desa menjadi harapan bangsa.

Kritik/ saran:
1. Seharusnya sekolah tidak menghamburkan uang dengan membuat spanduk yang hanya di pakai 1 kali saja seumur hidup ( misal: spanduk rapat komite )
2. Sekolah harus memeriksa ruang belajar siswa, misalnya di ruang sebelah pojok ( XII. IPS. 2 ), Lampu tidak menyala dengan baik sehingga kegiatan belajar mengajar terganggu. Mungkin perbaikan sarana ini tidak usah memungut biaya tapi menggunakan uang untuk pembuatan spanduk yang tidak berguna itu.
3. Sekolah menyediakan parkiran luas untuk sepeda motor dan hanya menyisihkan sedikit untuk sepeda. Hal ini bertentangan dengan sebutan SMANDA yang katanya GREENZONE tapi malah mempersulit ruang gerak sepeda yang ramah lingkungan dan memperbesar emisi Co2 dengan membuat tempat parkir motor yang besar yang memancing siswa untuk memakai motor.